Tanggal 21 April seperti biasanya diperingani hari kartini atau orang sering sebut 'kartinian'. Pada hari itu, biasanya di sekolah-sekolah untuk anak perempuan memakai sanggul dan kebaya ataupun di lingkungan PKK ada lomba-lomba dalam rangka kartinian. Apakah ada lomba di sekolah dan lingkungan anda pada 21 April 2012 ini???.
Bagi anda yang lupa atau belum mengetahui sejarah RA Kartini, dilansir dari alakadarnya.net bahwa Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara 133 tahun yang lalu pada tanggal 21
April 1879 dari ayah seorang Bupati Jepara,
yaitu Raden Mas Adipati Sastrodiningrat. saat itu nasib kaum
wanita penuh dengan kegelapan, kehampaan, dari segala harapan, ketiadaan dalam
segala perjuangan, dan tidak lebih dari perabot kaum laki-laki belaka, dan
bertugas tidak lain dari yang telah ditentukan secara alamiah, yaitu mengurus
dan mengatur rumah tangga saja, kaum wanita telah dirampas dan diinjak-injak
harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Saat Raden Ajeng Kartini menginjak dewasa, beliau mengembangkan ide dan cita-citanya yang hendak merombak status sosial
kaum wanita, dan cara-cara kehidupan dalam masyarakat dengan semboyan : “Kita
harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita
yang sesuai dengan keperluan serta kebutuhan kita sebagai kaum wanita dan harus
mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum laki-laki”.
Beliau aturan-aturan adat pada saat itu sehingga mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya yang
setara dengan pendidikan kaum penjajah belanda pada waktu itu, beliau sempat
mempelajari kegiatan-kegiatan kewanitaan lainnya.
Dengan pengetahuan serta pengalaman yang didapatnya, Raden Ajeng
Kartini secara berangsur-angsur dan setahap demi setahap tapi pasti berusaha
menambah kehidupan yang layak bagi seorang kaum wanita.
Perkawinan Raden Ajeng Kartini pada tahun 1903 dengan Raden
Adipati Joyoningrat Bupati Rembang mengharuskan beliau mengikuti suami, dan di
daerah inilah beliau dengan gigih meningkatkan kegiatannya dalam dunia
pendidikan. Peranan Suami, dalam usaha Raden Ajeng Kartini Meningkatkan
perjuangan sangat menentukan pula karena dengan dorongan dan bantuan
suaminyalah beliau dapat mendirikan sekolah kepandaian putri dan disanalah
beliau mengajarkan tentang kegiatan wanita, seperti belajar jahit menjahit
serta kepandaian putri lainnya.
Usaha-usaha Raden Ajeng Kartini dalam meningkatkan
kecerdasan untuk bangsa indonesia dan kaum wanita, khususnya melalui
sarana-sarana pendidikan dengan tidak memandang tingkat dan derajat, apakah itu
bangsawan atau rakyat biasa. Semuanya mempunyai hak yang sama dalam segala hal,
bukan itu saja karya-karya beliau, persamaan hak antara kaum laki-laki dan kaum
wanita tidak boleh ada perbedaan. Beliau juga mempunyai keyakinan bahwa
kecerdasan rakyat untuk berpikir, tidak akan maju jika kaum wanita ketinggalan.
Inilah perjuangan Raden Ajeng Kartini yang telah berhasil
menampakkan kaum wanita ditempat yang layak, yang mengangkat derajat wanita
dari tempat gelap ketempat yang terang benderang. sesuai dengan karya tulis
beliau yang terkenal, yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Raden Ajeng Kartini meninggal dunia dalam usia 25 tahun,
beliau pergi meninggalkan Bangsa Indonesia dalam usia yang relatif muda, yang
masih penuh dengan cita-cita perjuangan dan daya kreasi yang melimpah.
Tetapi perjuangan serta cita-cita beliau tetap berkumandang
dan berkembang, terbukti dalam masa pembangunan sekarang ini tidak sedikit kaum
wanita yang memegang peranan penting, baik dalam pemerintahan dalam bidang
swasta sesuai dengan profesi masing-masing.
Demikianlah pengungkapan kembali sejarah perjuangan Raden
Ajeng Kartini, semoga peringatan kali ini membawa manfaat dan membulatkan tekad
kita bersama dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara yang sangat kita
cintai ini, dan kita dapat memetik buahnya serta butir-butir perjuangan beliau
demi kelanjutan perjuangan bangsa indonesia umumnya dan perjuangan wanita
khususnya.
Semoga bermanfaat bagi anda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar